Jumat, 03 Juni 2016

Templete Blog Membosankan? Ganti!

2



Salah satu tugasan yang saya suka adalah menulis blog. Karena saya sendiri sangat menyukai menulis dan ini merupakan blog saya yang keempat. Banyak bukan? Saya memilih menggunakan templet baru agar tidak bercampur dengan tulisan-tulisan lainnya. Okay, maka pada postingan kali ini saya akan membahas cara mendesain blog agar terlihat cantik.

Jika anda ingin membuat akun blogspot, wordpress atau templet lainnya yang dibagikan percuma dalam laman sesawang, yang perlu anda miliki adalah akun Gmail. Saya akan mengfokuskan postingan ini terhadap templete 'blogspot'. Maka anda dapat langsung membuka beranda utamanya iaitu 'blogger.com' seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.


Jika terlah berjaya. Maka anda perlu menggantikan templete agar terlihat cantik. Maka silakan mencari dan download templete blogspot secara percuma di internet. Seperti gambar berikut.


Pilih mana satu yang kamu suka, dan download. Nah, perhatikan juga file yang terdownload adalah dalam format .zip maka kamu perlu klik 'extract to' terlebih dahuhu hingga berbentuk folder. Kamu pergi kepada templete untuk mengganti dengan templete pilihanmu seperti ditunjukkan gambar berikut ini dan klik yang dlingkari warna merah.



lalu akan muncul seperti gambar berikut kamu perlu klik 'cadangkan/pulihkan' dalam lingkaran merah.


Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar berikut. Disarankan kamu mendownload templete asal sebelum mengganti dengan yang baru jika terjadi kesalahan atau error uploading. Barulah kamu klik 'choose file' dan arahkan kepada templete yang sudah kamu download dan extract tadi.

Pastilh ia dalam format .xml dan klik unggah/upload.


Maka secara langsung, blog kamu akan terlihat perubahan seperti yang kamu mahu. Tahniah!






Selasa, 03 Mei 2016

Bagaimanakah Penyelesaian Masalah Secara Kreatif?

2



Di dunia yang begitu cepat berubah, kreativitas menjadi penentu keunggulan. Daya kompetitif suatu bangsa sangat ditentukan pula oleh kreativitas sumber daya manusianya. Kreativitas juga menjadi prasyarat bagi kesuksesan hidup individu.

Menurut Bloom (1959) sintesis adalah kemampuan menganalisis informasi dan membentuk kembali informasi tersebut menjadi ide yang unik atau berbeda. Pemikiran kreatif sering dikaitkan dengan solusi masalah. Hayes (1981 dalam Zol Azlan, 2000) menjelaskan bahwa operasi kognitif dasar dalam pemikiran kreatif -mengidentifikasi masalah, menghasilkan ide dan perencanaan-merupakan komponen dalam penyelesaian masalah.

Meskipun terdapat berbagai definisi tentang kreativitas, sebagian besar ahli memiliki kesepahaman terkait dengan lima fase dari proses kreatif (Guilford, 1975; Idris, 2006, Suratno, 2012). Pertama, Fase Persiapan yaitu memperoleh gagasan, merasakan dan mendefinisikan masalah. Kedua, Fase Konsentrasi, memfokuskan pada masalah tertentu. Ketiga, Fase Inkubasi yaitu keluar dari permasalahan -hipotesis pemecahan masalah. Keempat, Fase Iluminasi, munculnya gagasan. Kelima, Fase Elaborasi yaitu pengujian gagasan. Kelima fase tersebut mencerminkan bahwa proses pembelajaran yang menekankan pada kreativitas siswa membutuhkan struktur tugas yang memfasilitasi proses menghasilkan gagasan dan ragam pemecahan masalah, pemahaman permukaan ataupun pembahasan satu jawaban tertentu.

Paling utama dalam mengembangkan kemampuan berfikir kreatif tersebut maka kita harus yakin bahawa kita adalah orang yang kreatif. Keyakinan ini akan mendorong dan memotivasi kita untuk selalu berfikir kreatif dalam mencari idea-idea baru, terbiasa untuk melihat dari perspektif yang berbeza dan menggunakan imaginasi.

Rabu, 27 April 2016

10 Laman Web 2.0 yang Kamu Perlukan dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran

1


Baca postingan sebelumnya juga ya tentang 3 ciri Web 2.0 Tools dan 21st Century Skill.

Akhirnya sampai juga ke postingan yang membincarakan tentang Web 2.0 apa saja yang kebanyakan digunakan dalam pendidikan? By the way, masih ingat kan kalau Web 2.0 ini bersifat independent yang banyak sekali manfaatnya untuk berinteraksi satu sama lain melalui berbagai sosial media online. Nah, kamu sudah penasaran, oke deh langsung aja ya saya akan berbagi laman web yang terbaik dalam mendukung pendidikan versi saya pastinya, hehe

  1. Yahoo, Gmail, Kedua laman web ini memberikan ruang untuk menjalin komunikasi yang lebih dikenal dengan komukasi dua arah atau two-ways berbeda dengan ketiga situs blog di bawah ini yang lebih menyajikan informasi dan dikenal dengan komunikasi satu arah atau one-ways.
  2. Blogger. Pastinya sudah pada kenal dengan nama nya 'blog', nya blog itu sendiri ya ini laman web yang sedang anda gunakan dan membaca artikel ini. Nah blog yang saya gunakan ini menggunakan template Blogger. Dengan menggunakan salah satu laman web Yahoo atau Gmail, kamu langsung dapat login ke semua laman web yang dibagikan secara gratis.
  3. Wordpress. Selain Blogger masih ada banyak template yang ditawarkan secara gratis, seperti Wordpress.
  4. Tumblr juga dibagikan kepada pengguna secara gratis dengan cara login menggunakan email.
    Create something new, Teachers.
  5. Hangout Google. Dengan menggunakan akun Gmail, kamu langsung bisa akses situs hangout google. Kamu bisa berbagi gambar, video, kamu juga boleh free call atau video call. Serunya lagi kamu juga boleh invite beberapa teman untuk saling berdiskusi. Saya sangat tertarik untuk menggunakan web ini.
  6. Google Drive. Masih dengan menggunakan akun Gmail, kamu juga dapat mengakses google drive. Ini adalah beberapa kelebihan yang ditawarkan Gmail. Lewat Google Drive kamu diberi kebebasan untuk menyimpan file sebanyak 15 MB. Kamu akan dapatkan url untuk dibagikan  kepada murid atau mahasiswa. Sangat memudahkan kita untuk berbagi artikel.
  7. Remind.  Nah, ini saya baru tahu selepas mengikuti kelas Couserra. Menariknya menggunakan laman web ini, kamu bisa menentapkan tanggal jika takut terlupakan ketika ingin membagikan tugas kepada murid atau mahasiswa sedangkan kamu harus pergi berpiknik. 
  8. Thinklink. Nah, kamu harus coba ini nih. Menggunakan laman web ini, kamu bisa menempelkan url dalam gambar atau video. Sangat memudahkan murid atau mahasiswa untuk mendapatkan dengan cepat tanpa membuang waktu.
  9. Wevideo. Wevideo ini lebih kurang sama dengan aplikasi Window Movie Maker atau Corel Video lho. Bedanya jika kamu mau membuat video, kamu tidak perlu mendownload dan install aplikasi. Kamu hanya perlu pergi ke laman web wevideo dan langsung aja bisa membuat video pembelajaran sesuai yang kamu inginkan. 
  10. Jing. Ini nih situs yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas. Sebuah aplikasi yang bermanfaat sekali untuk meng-capture dan merekam video. Kamu diberikan pilihan untuk save atau langsung boleh copy dan paste baik ke dalam dokumen atau slide presentation.
Sebenarnya masih ada banyak lagi Web 2.0 Tools yang menarik, mungkin lain kesempatan akan saya bahas lagi ya. Semoga bermanfaat.


21st Century Skill and Web 2.0 Tools

0


Sebelum kita mulai mengenali lebih jauh tentang Web 2.0 Tools, ada satu hal lagi yang perlu untuk kita ketahui yaitu apa yang kita maksud dengan keterampilan abad ke-21 atau lebih terkenal dengan 21th Century Skill.

Keterampilan teknologi abad ke-21 adalah kemampuan yang membolehkan murid untuk dapat mengakses (access), menganalisis (analyze), mengurus (manage), mensintesis (synthesize), menilai (evaluate), membuat (create), dan berkongsi (share) maklumat dalam berbagai bentuk dan media dengan menggabungkan perspektif global. 

Nah, di sinilah para guru-guru dapat memanfaatkan keterampilan teknologi ini untuk mendukung hasil belajar abad ke-21 dalam mempersiapkan murid untuk memenuhi keperluan tenaga kerja yang terus berkembang. 

Keterampilan  abad ke-21 itu sendiri merujuk pada kompetensi dalam kreativitas (creativity), komunikasi (comunication), kolaborasi (colaboration), literasi digital (digital literacy), berfikir kritis (critical thinking), dan pemecahan masalah (problem solving). Termasuk juga di dalamnya keterampilan atau kemampuan dalam dalam merefleksi dan menanggapi.

Nah, kalau sudah mengenali keterampilan apa saja yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan teknologi abad ke-21 baru deh kita lihat lebih lanjut apa aja Web 2.0 Tools apa saja yang boleh mendukung keterampilan abad ke-21 ini terhadap murid dan juga para guru-guru.

Senin, 25 April 2016

3 Ciri Utama Web 2.0 Tool

0


Saya yakin diantara kalian pasti sudah pernah menggunakan Web 2.0 tool, hanya saja tidak tahu kalau itu adalah dia. Sama dengan pengalaman saya kenal dengan nama Web 2.0 tool. Jadi, apa sih sebenarnya Web 2.0 tool itu?

Web 2.0 ialah laman web/aplikasi yang membolehkan interaksi baik secara one-waytwo-ways, bahkan multiple-ways antara pemilik dengan pengguna. Istilah Web 2.0 ini digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi-aplikasi yang tersebar di Internet generasi baru yang berbeda dengan generasi pada pertengahan tahun 1990-an yang merevolusi cara kita dalam menggunakan internet itu sendiri. Beberapa diantara ciri-ciri dari Web 2.0 itu sendiri ialah kemudahan dan fleksibelitas yang ditawarkan, selain itu juga website yang dibuat dengan full css yang membuat laman web lebih mudah dan ringan untuk dicapai.

Lalu apa hubungannya Web 2.0 dengan pendidikan? Pastinya terdapat hubungkait yang sangat besar. Lebih-lebih lagi di zaman yang kelancaran akses internet semakin sukses dalam menggunakan teknologi bukanlah benda yang awam. Pengajar harus mahir dalam memilih dan menggunakan Web 2.0 tool kerana terdapat banyak sekali kemudahan yang ditawarkan. Maka dalam postingan kali ini saya akan membahas tiga ciri-ciri untuk memudahkan ada mengenali Web 2.0.

  1. Web 2.0 sebagai Platform, dimana aplikasi-aplikasi Web 2.0 yaitu menggunakan internet sebagai platformPlatform di sini maksudnya ialah aplikasi-aplikasi Web 2.0 dijalankan secara langsung di atas internet bukan di atas sistem operasi tertentu. Contohnya itu Google yang boleh diakses dari sistem operasi mana pun. Kelebihannya pengguna tidak perlu menginstall apa-apa untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini. Seru bukan? Contoh lain itu WeVideo yang merupakan salah satu aplikasi menyerupai Window Movie Maker, bedanya WeVideo dapat diakses secara online tanpa perlu menginstallnya. Menarik untuk dicoba bukan? 
  2. Web 2.0 merupakan pengumpul pengetahuan yang bersifat kolektif. Ini terbukti dengan adanya Wikipedia sebagai ensiklopedia secara online.
  3. Web 2.0 dipercayai dengan data yang tepat. Masih dengan contoh yang sama yaitu Google, dimana kekuatan search engine Google terletak pada pengumpulan dan pengurusan data dari berbagai laman web di internet yang dapat memudahkan pengguna.
Untuk kalian yang mau tahu lebih banyak perbedaan Wb 1.0, Web 2.0 dan Web 3.0 boleh klik di sini

So, apa saja sih Web 2.0 yang sesuai digunakan pengajar? Ditunggu postingan selanjutnya ya, saya akan bahas lebih banyak lagi. Oke.

Selasa, 05 April 2016

0


***************TULVING’S THEORY OF MEMORY*************
Studi mengenai memori memiliki tempat terpenting dalam penelitian mengenai kesadaran manusia. Tulving (1972) mengemukakan bahwa suatu perbedaan akan ada antara memori episodik dan  semantik.
Dalam penelitian tentang penyimpanan, struktur dan pemungsian memori manusia, seseorang umumnya bekerja dengan struktur semantik dan prosedural. Seseorang terkadang berbicara dalam istilah umum tentang kejadian atau peristiwa yang tersimpan dalam memori, tetapi tidak biasa  menyediakan daerah terpisah untuk struktur ini dan bahkan lebih tidak biasa lagi merumuskan sebuah teori yang lengkap mengenai memori atas dasar beberapa peristiwa. Hal ini tepat sekali dengan apa yang telah dilakukan Tulving (1983, 1984). Sebuah teori episodik mengenai memori tidak hanya berhubungan dengan proses tetapi juga dengan gambaran. Oleh karena itu,dalam teori memori tersebut, seseorang harus menjelaskan struktur seperti halnya penyimpanan informasi dalam memori. Untuk alasan ini Tulving merumuskan sebuah model memori yang dia sebut General Abstract Processing System (GAPS).
Tulving mengemukakan bahwa Objek penting terhadap banyak teori mengenai memori,  yaitu seseorang tidak mendapat pengalaman tentang ingatan dalam cerita. Hal ini cukup normal dalam psikologi kognitif untuk membedakan antara proses pengenalan dan proses mengingat, tetapi sebagian besar orang tidak mengalami perbedaan yang seperti itu. Seseorang yang mengingat sesuatu hal, berjalan melalui kejadian yang telah dialami sebelumnya atau peristiwa selanjutnya (Tulving, 1983, hal. 125). Dalam hal ini, sangat penting untuk dipikirkan tidak hanya struktur semantik, tetapi juga fenomenologi mengenai apa yang diingat. Artinya bahwa hal ini keliru jika meminjam kerangka konseptual untuk gambaran mengenai ingatan kejadian-kejadian pribadi dari beberapa teori semantik mengenai memori. Ebbinghaus telah menunjukkan perbedaan antara “mengingat peristiwa-peristiwa masa lalu, dan ilmu mengenai isi simbolisnya” (1983, hal. 129), sejarah mengenai penelitian memori akan menjadi berbeda sepenuhnya.
Model (GAPS) yang Tulving kemukakan, terdiri dari dua bagian, bagian penyimpanan dan bagian mendapatkan kembali. Aspek karakterisitk mengenai bagian penyimpanan adalah penyimpanan informasi yang berlangsung dalam bentuk peristiwa. Point penting dalam bagian mendapatkan kembali, dengan cara lain, yaitu keberhasilan operasi isyarat mendapatkan kembali sebagian besar informasi yang berkaitan.
  Tulving menekankan perbedaan antara memori episodik dan semantik. Hal ini penting untuk dicatat bahwa perbedaan antara memori episodik dan  semantik tidak hanya terletak pada dua sistem memori yang ada, juga paling tidak pada dua macam ilmu dan informasi yang berbeda.
Jika Anda ingin membaca ringksasannya dapat mengunduhnya di sini...

Jumat, 01 April 2016

Thinking Based Learning (TBL)

0



Thinking Based Learning (TBL) yaitu suatu metode pembelajaran dimana skillful thinking atau kemampuan berpikir yang dipadukan dengan isi pembelajaran.

Berbeda dengan Problem Based Learning (PBL) dimana ada peluang murid meningkatkan keterampilan berpikir. Tapi guru tidak menyatakan secara explicit kepada murida kan membina keterampilan berpikir. Sebab ada bermacam-macam keterampilan dalam PBL, seperti membuat keputusan, komunikasi, analisis, mensintesis, dll.

Sedangkan TBL ada satu specific/focus thinking yang ingin perlihatkan dan secara langsung guru ketika merancang RPP atau lesson plan dia sudah memikirkan, 'RPP untuk hari ini keterampilan apa yang sebaiknya saya tanamkan pada murid? Sehingga, secara tidak langsung dan pada masa yang sama guru tersebut akan ajarkan konten. 

Basically, untuk meningkatkan/membangunkan keterampilan berpikir ada tiga pendekatan, iaitu:
  1. Direct approach, mengajar secara spesifik tidak menghiraukan konten. yang diajarkan hanyalah berpikir saja. 
  2. Indirect approach, pendekatan dimana kita menggunakan metode dimana memang murid terpaksa harus banyak berpikir. Contohnya kita gunakan PBL atau inquiry method.
  3. Infused approach, menggunakan pendekatan perpaduan dalam isi pembelajaran.
TBL dapat pula meningkatkan keterampilan berfikir secara efisien.
Ada 3 komponen dalam TBL, yaitu thinking skills, habits of mind, metacognitive (berfikir tentang pemikiran).

Dalam silabus kita mengkatagorikan keterampilan berpikir ke dalam beberapa komponen yaitu keterampilan berpikir keratif (creative thinking) dan keterampilan berpikir kritis (critical Thinking).

Lalu kita dalam merancang lesson plan juga meletakkan (di bawah keterampilan berpikir kritis) beberapa perkara penting lainnya contohnya membanding perbedaan, menghubung satu dengan lainnya, atau menganalisis ---> mengacu pada Taksonomi Bloom.





PBL Problem and PBL Problem Scenario

0

Our have a lecturer a facilitator (her doing PBL method for our) for teaching us to study and implementation the PBL. How to designing PBL problem and crafting the PBL problem scenario. Yeah, she the amazing lecturer.

We were directed to form a group. Lecturer gave us referrals. Some direction is to express learning issues in PBL problem. We mention some learning issues, such as what the PBL problem and PBL problem scenario. Then it is also what the characteristics of PBL problem scenario, the steps preparing PBL problem scenario along with learning outcomes.

Furthermore, we were guided to share to answer questions on the learning issue. In this post, I will write based on what I understand.

PBL problem is something that is difficult and uncertainty but requires resolution (a solution from a different perspective). He was known as trigger, a case or task. Sometimes he would be in the form of a dilemma, something challenging. Clearly, he needs completion and sometimes have diverse solutions.

Well, following this image is a learning issue that I get it from note my lecturer.


The problems presented to the learners are using the problem scenario and situate the problem scenario must engage the learners in that context. Embeds content of the subject is creativity a teacher make learners excited. The problem scenario could be a newspaper story or something provocative/interesting. You also can add picture or video to support the problem.

Selasa, 01 Maret 2016

0

PERBANDINGAN KURIKULUM MATEMATIKA JEPANG DENGAN KURIKULUM INDONESIA (KTSP ) UNTUK TINGKAT SD dan SMP



Pendidikan di lembaga sekolah tidak dapat berjalan jika hanya ada siswa, guru, bangunan dan fasilitas sekolah. Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik jika materi belajar telah disepakati. Materi belajar tersebut tidak hanya berupa rangkaian kalimat yang menerangkan cakupan konten pembelajaran, tetapi juga memuat berapa lama harus diajarkan, tujuan pengajaran, dan bagaimana mengajarkannya. Inilah yang sering disebut sebagai  kurikulum. Tetapi kurikulum tidaklah sesederhana itu.         Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai sisi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Salah satu fungsi kurikulum yaitu dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri. Dengan demikian, kurikulum di negara Indonesia tidak sama dengan kurikulum di negara lain.
Pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1) Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation (penilaian).
Dari pengertian tersebut diatas, kita ketahui bahwa setiap penyelenggaraan pendidikan membutuhkan kurikulum sebagai pedoman. Setiap negara di dunia ini pasti melaksanakan kegiatan pendidikan bagi rakyatnya, dapat dipastikan juga setiap negara memiliki kurikulum tersendiri dalam mengatur penyelenggaraan pendidikan rakyatnya. Seperti halnya kita ketahui di Indonesia menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, bagaimana dengan kurikulum di negara lain? Disini yang dimaksud adalah negara Jepang.

1.        Kurikulum Indonesia
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 
Kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi(SI), proses, kompetensi lulusan (SKL), tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. 
Standar isi (SI) adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
Ø   kerangka dasar dan struktur kurikulum,
Ø   Beban belajar,
Ø   kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan
Ø   kalender pendidikan.

SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. KTSP ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten yang cerdas dalam mengembangkan identitas budaya dan bangsanya. Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar, mengembangkan integritas sosial serta membudayakan karakter nasional.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
-          Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
-          Belajar untuk memahami dan menghayati,
-          Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
-          Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
-           Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2.    Kurikulum Jepang
            Tingkatan pendidikan di Jepang sama dengan di Indonesia yaitu dengan menggunakan sistem 6-3-3 (6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA) dan Perguruan Tinggi. Pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama digolongkan sebagai Compulsory Education dan Sekolah Menengah Atas digolongkan sebagai Educational Board. Panduan tentang muatan pembelajaran di sekolah Jepang termuat dalam gakusyuushidouyouryo (学習指導要領).
            Dokumen ini berisikan keterangan lengkap tentang tujuan pembelajaran di sekolah, materi pelajaran, pendidikan moral dan kegiatan khusus terkait dengan sekolah.Gakusyuushidouyouryou dapat dikatakan sebagai standar minimum yang harus dicapai oleh sekolah-sekolah negeri (国立学校), sekolah publik (公立学校, dan sekolah swasta (私立学校). Gakusyuushidouyouryou pertama kali dikeluarkan pada tahun 1947, bertepatan dengan lahirnya UU Pendidikan di Jepang.
            Compulsory Education di Jepang dilaksanakan dengan prinsip memberikan akses penuh kepada semua anak untuk mengenyam pendidikan selama 9 tahun (SD dan SMP) dengan menggratiskan tuition fee, dan mewajibkan orang tua untuk menyekolahkan anak (ditetapkan dalamFundamental Law of Education). Untuk memudahkan akses, maka di setiap distrik didirikan SD dan SMP walaupun daerah kampung dan siswanya minim (per kelas 10-11 siswa). Orang tua pun tidak boleh menyekolahkan anak ke distrik yang lain, jadi selama masa compulsory education, anak bersekolah di distrik masing-masing. Mutu sekolah negeri di semua distrik sama, sebab Ministry of Education mengkondisikan equality di semua sekolah. Sedangkan untuk SMA, siswa dibebaskan untuk memilih sekolah di distrik lain.
            Di Jepang Pendidikan dasar tidak mengenal ujian kenaikan kelas, tetapi siswa yang telah menyelesaikan proses belajar di kelas satu secara otomatis akan naik ke kelas dua, demikian seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada, karena SD dan SMP masih termasuk kelompok compulsory education, sehingga siswa yang telah menyelesaikan studinya di tingkat SD dapat langsung mendaftar ke SMP. Selanjutnya siswa lulusan SMP dapat memilih SMA yang diminatinya, tetapi kali ini mereka harus mengikuti ujian masuk SMA yang bersifat standar, artinya soal ujian dibuat oleh Educational Board. Ujian masuk hampir serentak di seluruh Jepang dengan bidang studi yang sama yaitu, Bahasa Jepang, English, Math, Social Studies, dan Science. Sama halnya dengan Indonesia, SMA dibagi menjadi SMA umum dan SMK. Ujian masuk PT dilakukan dua tahap. Pertama secara nasional soal ujian disusun oleh Ministry of education, terdiri dari lima subject, sama seperti ujian masuk SMA, selanjutnya siswa harus mengikuti ujian masuk yang dilakukan masing-masing universitas, tepatnya ujian masuk di setiap fakultas.
Pembaharuan kurikulum di Jepang berlangsung setiap 10 tahun sekali, dan kurikulum terbaru yang diterbitkan di tahun 1998 adalah pembaharuan ketujuh sejak kurikulum yang diterapkan pada Perang Dunia II. Di Jepang kurikulum disusun oleh sebuah komite khusus dibawah kontrol Kementerian Pendidikan (MEXT). Komisi Kurikulum terdiri dari wakil dari Teacher Union, praktisi dan pakar pendidikan, wakil dari kalangan industri, dan wakil MEXT.
            Jepang merupakan negara yang pendidikannya maju. Sistem pendidikan Jepang memberi kesempatan kepada siswa tamatan sekolah menengah atas untuk mendapat pendidikan lebih lanjut yang bermacam-macam. Selain itu masih banyak ciri-ciri pendidikan Jepang, diantaranya:
1. Perhatian pada pendidikan datang dari bermacam-macam pihak
2. Sekolah jepang tidak mahal
3. Di Jepang tidak ada diskriminasi terhadap sekolah
4. Sekolah sebagai unit pendidikan
5. Guru terjamin tidak akan kehilangan jabatan
6. Guru di Jepang penuh dedikasi
7. Guru di Jepang merasa wajib memberi pendidikan “orang seutuhnya”
8. Guru di Jepang bersikap adil.

A.      Alasan membandingkan kurikulum matematika Jepang dengan Indonesia
            Berdasarkan TIMMS tahun 2011 nilai matematika Jepang jauh lebih tinggi daripada Indonesia. Jepang berhasil menduduki peringkat kelima setelah China Taipei, Singapore, Korea dan Hongkong, sedangkan Indonesia menduduki peringkat satu terendah/peringkat terakhir. Selain itu, lebih dari 85% siswa Indonesia hanya mampu sampai level very low dan low, sementara lebih 60% siswa Jepang mampu mencapai level high dan advance (Hasil uji publik kurikulum 2013, 2013). Oleh karena itu penulis tertarik untuk membandingkan kurikulum matematika Jepang dan kurikulum matematika Indonesia.

Perbandingan kurikulum matematika Jepang dengan kurikulum Indonesia (KTSP) pada jenjang Sekolah Dasar (SD).

Jepang
Indonesia
Kelas 1
-          Penjumlahan  dan pengurangan sederhana angka 2 –digit

-          Tidak ada melakukan pengukuran waktu dan panjang sederhana
-          Tidak ada pengukuran berat
-          Representasi bilangan 2 dan 3 digit
Kelas 1
-          Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
-          Melakukan pengukuran waktu dan panjang sederhana

-          Pengukuran berat
-          Tidak mempelajari bilangan 3 digit
Kelas 2
-          Tidak ada pokok bahasan menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam
-          Operasi hitung bilangan sampai 3 angka
-          Pecahan sederhana
-          Grafik sederhana dan tabel perkalian sampai 9 x 9
Kelas 2
-          Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam

-          Operasi bilangan sampai 500

-          Tidak ada materi pecahan
-          Tidak mempelajari grafik sederhana
Kelas 3
-          Mengenal segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi
-          Perkalian dan pembagian bilangan sampai 2 angka
-          Telah dipelajari di kelas 2

-          Representasi bilangan 10.000, 100 juta dan operasi angka 3-4 digit
Kelas 3
-          Menghitung luas persegi dan persegi panjang
-          Telah dipelajari di kelas 2

-          Operasi hitung bilangan sampai 3 digit
-          Belum dipelajari angka 4 digit atau lebih
Kelas 4
-          Menemukan luas satuan persegi dan persegipanjang
-          Telah dipelajari di kelas 3
-          Tidak dipelajari

-          Tidak dipelajari
-          Telah dipelajri di kelas 3

-          Statistika
Kelas 4
-          Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga
-          Pengukuran sudut
-          Faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah
-          Angka romawi
-          Sifat bangun ruang dan hubungan dengan bidang datar
-          Dipelajari di kelas 6
Kelas 5
-          Menemukan luas segitiga dan jajargenjang, luas belah ketupat, dan trapezium
-          Di pelajari di kelas 6
-          Tidak dipelajari
Kelas 5
-          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana
-          Jarak dan kecepatan
-          KPK dan FPB
Kelas 6
-          Menemukan luas lingkaran
-          Tidak dipelajari
-          Tidak dipelajari
Kelas 6
-          Menghitung luas lingkaran
-          Debit
-          Sistem Koordinat

Perbandingan kurikulum matematika Jepang dengan kurikulum Indonesia (KTSP) pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jepang
Indonesia
Kelas 7
-          Tidak di pelajari
-          Tidak dipelajari
-          Tidak dipelajari lagi
-          Tidak dipelajari
-          Dipelajari di kelas VIII
-          Bangun ruang sisi lengkung
-          Proyeksi
-          Statistika
-          Fungsi
Kelas 7
-          Himpunan
-          Perbandingan
-          Bilangan pecahan
-          Aritmatika sosial
-          Garis dan sudut
-          Dipelajari di kelas IX
-          Tidak dipelajari
-          Dipelajari di kelas IX
-          Dipelajari di kelas VIII
Kelas 8
-          Definisi dan arti metode pembuktian
-          Dasar – dasar segitiga dan jajargenjang
-          Dipelajari di kelas IX
-          Dipelajari di kelas IX
-          Kesebangunan dan Kekongruenan
-          Peluang

Kelas 8
-          Tidak dipelajari

-          Telah dipelajari dikelas VII

-          Teorema Pythagoras
-          Lingkaran
-          Dipelajari di kelas IX

-          Dpelajari di kelas IX
Kelas 9
-          Fungsi Kuadrat
-          Tidak dipelajari
Kelas 9
-          Tidak ada fungsi kuadrat
-          Pola bilangan dan deret
 Ringkasannya dapat di unduh di sini
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut